Berawal dari Komunitas Underground
Aliran musik hardcore yang keras menjadi pilihan awal mula Thufail terjun ke dunia musik. Sebelum berkiprah dalam dunia dakwah melalui nada, Thufail seringkali merangkai syair-syair beraliran underground yang banyak mengkritik hidup lewat pemberontakan jiwa, politik, dan sosial.
Dalam debutnya itu, Thufail mengaku merasakan sebuah kebebasan jiwa. Namun di sisi lain tak urung memberi pengaruh negatif bagi jiwanya karena ia tidak pernah menemukan ketenangan. Dengan syair-syair ‘pemberontakan' yang terus meronta dalam jiwa, sampailah dia pada satu titik jenuh. Kejenuhan inilah yang kelak mengubah alur hidup sang rapper sekaligus alur syair musiknya menjadi untaian syair jihad.
Menemukan Jalan Cahaya
Kejenuhan yang melanda Thufail membuatnya terus mencari kebenaran. Dengan mengenal sosok Nabi Muhammad Thaufail akhirnya belajar tentang keberadaan Sang Khalik dan memutuskan menjadi muallaf. “Saat masuk Islam, aku mempelajari apa yang ingin aku pelajari.”
Setelah masuk Islam, Thufail perlahan bisa menerjemahkan Allah lewat syair-syair musiknya. Dia kemudian menyadari bahwa nggak semua hal di dunia ini bisa dipahami dengan pemikiran rasional. Hidayah tersebut benar-benar membawa Thufail hijrah dan mengemas musiknya menjadi bait-bait dakwah yang tetap beraliran hip-hop.
Album yang Bersambung
Awal mula Thufail membuat album dakwah terinspirasi dari kejadian 11 September dan bom Bali . “Dengan ilmu yang terbatas, aku ingin mengkritik berbagai fenomena yang ada,” ujarnya.
Dengan syair-syair yang penuh kritik dan kecerdasan pemikirannya, Thufail mantap membuat album yang dijadikan ladang amal bagi dakwahnya. “Aku ingin membuat rekaman yang bisa didengarkan semua orang,” tegas Thufail.
Niat yang lurus membuat Thufail bersyukur bisa menjadi pendakwah lewat musik yang sudah menjadi jiwanya. Album pertama yang bertajuk Syair Perang Panjang dirilisnya lewat Indie label. Dan kini, dengan aliran musik hip-hop, Thufail mengeluarkan album keduanya bertajuk Dari Atas Satu Tanah TempatKita Berpijak.
Di album pertama, Thufail mencurahkan pikirannya tentang fenomena global seperti perjuangan Palestina perang di Chechnya , dan masalah muslim Pattani. Sedangkan di album kedua, syairnya lebih soft dan agak berbeda. Meski tetap bernafaskan jihad, syair di album ini bersifat lebih menyeluruh karena mengajak pada perbaikan akhlak. Album kedua ini bias dibilang sebagai sambungan atau penyempurnaan album sebelumnya. “Karena membahas Islam harus syamil (sempurna) dan mutakamil (menyempurnakan),” tandasnya.
Bukan Mencari Popularitas
Pengerjaan album pertamaThufail penuh perjuangan. Dengan pertolongan Allah lah, dia berusaha mewujudkannya. “Allah bisa membuatku bertahan,” kenang Thufail.
Untuk bisa rekaman, cowok yang nggak mau wajahnya difoto ini ngumpulin uang sendiri bahkan nggak risih bekerja menjadi cleaning service. Penghasilan yang diperolehnya selalu dia sisihkan untuk biaya rekaman.
Thufail memilih Indie label karena niatnya yang pertama hanya untuk dakwah karena Allah, bukan popularitas. Semoga cinta Allah terus mendampingi langkah dakwah sang rapper Islam ini.
Download Now!!, Klik
::Album Syair Perang Panjang
::Album Dari Atas Satu Tanah Tempat Kita Berpijak
1. Catatan Terakhir
2. Dari Atas Satu Tanah Kita Berpijak
3. Puritan Homicide Is Dead
4. Thufail dan Mikrofon
5. Surat Untuk Ibu
6. Doa Batu dan Air Mata
7. Berita Hari Ini
8. Democrazy
9. Revolutionary
10. Konspirasi_Magdalena
11. Metamofosis
12. Sekolah Kehidupan Feat Islamic Revolution Army [IRA]
13. Rahmat Abdullah
14. Petunjuk Jalan
15. Selamatkan Kami
16. Disekitar Kita
17.Hari Umur Umat Islam
18.Bukan hanya Salah Firaun
19.Ada Apa Gerangan
20.Perjalanan ke Syam
21.Azzam Jihad
22.Dari Gerakan ke Khilafah Islamiyah
23.Cermin Masa Lalu
24.Surat Dari Garis Depan Perlawanan
25.Teritorial Propaganda
26.Pencari Jejak
0 komentar:
Posting Komentar